Asam Lambung meruipakan suatu gejala di mana keadaan lambung kita mengalami luka atau bisa di katakana maag, refluks dapat timbul sebagai dampak naiknya asam lambung menuju esofagus dikarenakan katub antara lambung dengan esofagus yang belum sempurna. Ketika mengalami refluks, biasanya orang akan mengalami berupa gejala rasa yang panas dan seperti terbakar di sekitar area dada.
Asam Lambung Parah , Ini Cara Mengobatinya
Pengobatan refluks selama ini biasanya dilakukan dengan obat yang bisa mengurangi asam lambung. Akan tetapi sebenarnya refluksbisa dicegah dengan cara mengelola asam lambung dengan tepat. Bagaimanakah caranya?
Mengurangi berat badan
Sebuah penelitian pada tahun 2005 terhadap 453 responden diketahui bahwa kelebihan berat badan atau biasa disebut obesitas adalah salah satu faktor resiko dari gejala refluks asam lambung. Penelitian yang dipublikasikan pada The American Journal of Gastroenterology tersebut juga menyatakan bahwa diet yang sehat seperti memilih mengonsumsi lemak sehat, sayuran berdaun hijau dan berbunga, makanan kaya serat serta karbohidrat kompleks bisa membantu untuk menstabilkan gula darah sekaligus mengoptimalkan kinerja dari hormon pembakar lemak.
Kurangilah makanan pemicu refluks
Sejumlah makanan seperti tomat, bawang putih, jeruk dan sejumlah jenis makanan lainnya bisa memicu terjadinya produksi asam lambung yang berlebihan sehingga akan meningkatkan resiko refluks. Meski reaksinya berbeda pada tiap orang, namun sebaiknya Anda waspada terhadap resiko tersebut ketika mengkonsumsinya.
Asam Lambung Dapat Di Cegah Dengan Minum cukup air
Beberapa peneliti menyetujui bahwa refluks bisa dipicu oleh kondidi dehidrasi di saluran pencernaan atas. Meskipun demikian, meminum banyak air ketika waktu makan juga bisa menjadikan perut cepat penuh yang justru malah memicu refluks. Maka dari itu, sebaiknya meminum air dilakukan kurang lebih satu jam sebelum waktu makan.
Hindarilah terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat
Berdasarkan sejumlah studi, mengurangi gula serta makanan tinggi karbohidrat dapat mengurangi gejala refluks. Sebuah studi malah menyatakan kalau karbohidrat lebih berperan dalam memicu refluks dibanding dengan kopi maupun lemak.
Kurangi gluten
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology menyatakan, bahwa gejala refluks banyak dijumpai pada mereka yang mempunyai penyakit seliak. Oleh karenanya mengurangi konsumsi gluten dapat jadi solusi untuk menghindari gejala itu.
Makan dengan perlahan
Berdasarkan studi yang dipublikasikan pada The American Journal of Gastroenterology, diketahui bahwa orang yang terburu-buru etika makan cenderung akan mengalami refluks. oleh karenanya, coba untuk menikmati makanan Anda dengan lebih lambat. 20 menit adalah waktu yang diperlukan oleh otak untuk menerima pesan kalau Anda telah kenyang.
Konsumsi enzim pencernaan serta probiotik
Enzim pencernaan serta probiotik bisa memperbaiki proses pencernaan sehingga dapat mengurangi resiko refluks. Enzim pencernaan dapat diperoleh dari sayur-sayuran segar serta suplemen.
Cukup tidur
Penelitian dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menyatakan, orang yang kurang tidur saat malam cenderung untuk mengalami refluks pada keesokan harinya. Maka dari itu, pastikanlah Anda mendapatkan tidur yang cukup 7 hingga 9 jam per harinya.
Kurangilah stres
Stres adalah pemicu dari beragam penyakit, termasuk diantaranya adalah refluks asam lambung. Dalam sebuah penelitian yang dimuat pada The American Journal of Gastroenterology juga menemukan, kalau orang yang mengalami stres akan memperoleh peningkatan resiko tekanan darah tinggi, gejala refluks, dan denyut jantung tidak stabil.